Ijinkan Hati Bicara...: Juni 2007 google-site-verification: google642dcb3a3836b309.html

30 Jun 2007

Mungkin Gak Ya...???


Adakah mungkin masih mengharapkanmu

Diatas waktu yang telah menawarkan rasa cintamu

Setelah sekian lama kita tak pernah saling menyapa..??


Adakah mungkin masih mengharapkanmu

Diatas cinta yang sudah kau berikan pada orang lain

Setelah sekian lama tak pernah kau rindukan aku...?

Adakah mungkin masih mengharapkanmu

Diatas kesempurnaan yang kini memelukmu

Setelah kini kusadari...

Ternyata dulu aku tak pernah memberimu rasa yang sempurna..??


Antara kita sudah seabad berpisah

Tapi waktu belum bisa merobah hatiku

Untuk berhenti mencintaimu

Ciumanmu masih bergetar

Pelukmu masih hangat

Bagaimana mungkin melupakanmu

Jika luka ini masih basah belum terobati...??


Aku bisa membencimu

Karena luka yang masih pedih ini

Tapi aku tak punya hati untuk membencimu.





ketika terluka untuk kesekian kali




Share

Tiga Puluh Juni

Kau hadir diantara purnama dan redupnya sang bintang
Kau hadir diantara cinta yang membeku Karena dinginnya hidup
Kau hadir saat aku tak percaya lagi bahwa hidup punya seribu makna
Kau hadir diantara rindu yang semakin asing kurasa...
Dan kau berikan padaku
Cinta dan kerinduan yang begitu tulus kurasakan
Dan kuterjaga.

Diantara mimpi dan kenyataan
Kau yakinkan aku semuanya bukanlah fatamorgana
Kau coba bangkitkan aku dari tidur panjang cintaku
Bahwa hidup tak selamanya adalah mimpi
Harapanmu adalah kita terus bersama selamanya
Dan kau berikan padaku yang selama ini tak pernah kurasakan
Dan kuterjaga


Tigapuluh juni dua ribu tiga
Kusadari aku masih punya segudang cinta
Kuberikan tulus untukmu
Biarlah angkasa ini mengamuk karenanya
Aku tak akan pernah peduli
Kuterjang gelapnya malam
Hanya untuk bukti tulusnya juga cintaku

Tigapuluh juni dua ribu lima
Dua tahun sudah kita bersama
Merajut cinta diantara kerasnya hidup
Berbagi rasa diantara takdir yang tak bisa mempersatukan kita
Airmatamu, airmataku...
Jalan tak pernah mulus....
Bisakah kita sampai tahun depan lagi...

Tiga puluh juni dua ribu tujuh...
Kita telah ada diantara seribu luka
Terpisah jarak yang tak dapat ku hitung.
Selamat jalan cinta.


Kupang, 30 Juni 2007




Share

Nembrala... kutinggalkan engkau karena rindu.

Selamat pagi dunia,

Setelah ku datang dalam badai

Semoga Esok bisa ku pulang dalam damai


Selamat jalan nembrala

Seribu butir pasir putih dipantaimu...

Sudah ku ukir indah dalam balutan seribu puisi

Semoga ini akan jadi kenangan yang tak terlupa

Ketika sudah Kutinggalkan engkau

Dan berpijak pada pantai yang lain.


Selamat jalan nembrala

Jangan kau hapus jejak-jejakku dengan badaimu

Biarkan dia bersatu denganmu hingga abadi

Hingga bila nanti purnama depan ku kembali

Namaku masih tetap ada diantara bisik nyiurmu.


Selamat jalan nembrala

Ijinkan aku tinggalkan engkau dengan bahagia

Karena aku akan pulang mendapatkan kembali cintaku..

Yang selalu ku rindukan dalam setiap saat bersamamu

Karena ku tak ingin

Saat suaraku terdengar kembali

Sangat asing ditelinganya.



Nembrala, 18 februari 2006







Share

Masih di Nembrala

Satu pekan menikmati pasir putih disini

Satu pekan, telingaku sudah tuli karena keras deru ombak

Tapi kenapa tak kau datangkan badai

Agar terhapus semua ingatku padanya


Satu pekan lagi hari cinta tiba

Diiring angin berhembus dan cinta yang masih bergetar keras

Kutitip rindu yang semakin gemetar karena tak memelukmu

Karena sepi disini membuatku selalu terjaga mengingatmu.


Satu pekan lagi hari cinta tiba

Masih dipantai pasir putih ini kukenang cinta kita

Meski ini bukan tempat yang sama seperti dulu

Tapi tetap...

Pantai adalah kenangan batin

Yang menusuk untuk tertawa dan menangis

Berlari dan tertidur.

Aku masih duduk disini


Lambaian nyiur sudah sangat akrab denganku

Menghibur seolah lagu kenangan

Yang kuiring dengan suara sumbang.

Ada seekor camar datang duduk disampingku

Kupikir dia ikut bernyanyi,

Tapi ternyata dia berkata..

“kamu sudah mati di hatinya”



Nembrala, 7 februari 2006
Menjelang Valentine, Dan aku masih sendiri...

kamu tau, semua tau... betapa saat ini sangat kurindukan kamu




Share

Pergi lagi... pergi lagi..

Angin berhembus lalu...

Singgah menampar wajahku

Meninggalkan bekas debu.

Ada hitam membekas

Bersama rasa malu yang tercipta

Seiring kata yang kau ucap.


Sungguh...

Harapan yang kupupuk jauh sebelum pertemuan ini terjadi

Ikut terbang tinggalkan kecewa.

Ada sesal tercipta...

Mengapa harus kau yang kuharapkan memberi cinta...

Bukankah masih tercipta wanita lain yang bisa mencintai...??


Seiring waktu berlalu

Ku ingin pergi jauh dari sini...

Karena Tempat yang kudatangi hanya bermodalkan satu harapan

Telah memberiku hati yang menangis.


Tapi kemana akan melangkah...

Masih belum kupastikan

Mungkin suatu saat...

Ditempat lain cinta akan memelukku dengan bangga.


Kucoba hibur kecewa dengan kebahagiaan yang masih tersisa...

Sebisa mungkin tertawa tanpa terlihat getir...




Share

Merindumu

Kuukir namamu diatas pasir putih pantai ini

Seindah cinta yang masih tulus kupersembahkan untukmu

Ada karang tegar berdiri disamping

Menantang ombak menderu datang menghantam

Sesekali camar datang

Lalu pergi karena jemu pada pantai


Ada ombak bergulung tinggi

Menghapus nama yang ku tulis indah

Namun nama di hati tak tersentuh badai

Setegar karang yang berdiri tak bergeming

Sesetia pantai menunggu camar kembali


Aku ada di sini untuk melupakanmu

Tapi cintaku tak bisa melupakanmu

Dan badai kerinduan terus menyentuh hati

untuk selalu ingin memelukmu.



Nembrala, 4 februari 2006




Share

20 Jun 2007

Dari Hati

Cerita ini masih dari hati

Masih juga tentang cinta yang tak pernah bahagia

Dan hari-hari penuh kesedihan


Cinta ini masih enggan berpaling pada siapapun

Padahal sudah banyak kisah tentangmu buat aku luka

Bukan hanya tentang sengaja kau buat aku cemburu

Tapi masih ada kisah lain

Dan seharusnya tak pernah pantas aku ceritakan pada siapapun.




Share

Datang Untuk Pergi


Dari tadi terdiam dalam gelap...
Lalu kau datang dari sudut tak ku duga...
Gemetar aku ketika memandang dirimu kupandang cinta...
Memandang dirimu laksana dewi pembawa damai...
Aku tersungkur dibekas jejakmu...
Kenapa baru sekarang kau datang...
Lalu terus pergi seolah aku aku tak jatuh cinta padamu.

Senyummu yang sejenak telah terbenam dihatiku...
Yakin aku ini adalah cinta...
Hingga Hati harus Jujur sekarang....
aku tak bisa menunggu terlalu lama
Mengungkap cinta padamu....
Bila ku sangkali
Matilah aku untuk kesekian kali.....

Wahai Sang Pencipta Cinta,
Jika memang dia yang Kau utus untukku
Jangan lagi biarkan dia berlalu
Ijinkan aku mengecap hasil kasihMu ini dengan tulus
Tanpa terbebani derita.


Ketika Aku jatuh Cinta Lagi...
Ehemmmm...




Share

17 Jun 2007

My Prayer

TUHAN….
Dalam sesak dosa yang membelengguku…
Aku telah hancur karenanya....
Betapa sombongnya aku saat aku berjaya...
Banyak kali aku mengandalkan diriku
Aku tahu betapa karenanya aku begitu jauh darimu.
Ku pikir akulah sang terhebat...
padahal TUHAN...!!!
Aku ini lemah...!!!
Semua yang ku perbuat hanyalah untuk menutupi keadaan yang sebenarnya dari diriku...
ENGKAU tahu itu TUHAN...
Aku sangat yakin ENGKAU tahu itu.
Seperti ENGKAU tahu betapa Aku mencintai-MU.

Kini Aku luruh untuk datang bertelut di hadirat-MU...
Ajar aku untuk selalu mengagungkan KASIHMU
Ajar aku agar bijaksana seperti ENGKAU...
Ajar aku untuk TULUS dan JUJUR seperti ENGKAU...
Beri aku hikmat-MU...
Agar aku bisa belajar tentang segala sesuatu dari pengalaman hidupku...
Beri aku cinta-MU agar aku bisa mencintai segala indah cipta-MU...
Dan biarlah dengan semua yang sudah KAU beri pada ku
Aku bisa menjadi LILIN bagi orang lain....
Saat mereka berada dalam gelap....
Dan menjadi suluh bagi semangat mereka...

Terakhir TUHAN...
Ampunilah segala dosa-dosaku...
Selalulah sadarkan aku
Jika aku tanpa sadar melakukan yang jahat dimata-MU.
Amin.


Kupang, 17 Juni 2007
Ketika tersadar aku ini banyak dosa....




Share

14 Jun 2007

Masih Ingin Damai

Aku bosan berkata-kata...
aku lelah berucap,...
karena lukaku bukan lagi luka...
dan kecewa ku bukan lagi hanya sakit hati,...

Ijinkan aku pergi sekarang ke ketenangan,....
biar sedikit ku kecap damai jiwaku yang lama mengendap dilumpur...
mungkin ditempat lain bisa ku bertemu gurun pasir yang sejuk...
setidaknya saat peluh ia tak memerah...
saat tersenyum ia tulus...
dan saat pergi tak meyebut tangis perpisahan...

Aku ingin tersenyum sekarang...
tapi bukan seperti yang dulu...
Ketika aku bermimpi tentang kita berdua yang tertawa lepas,...
aku ingin damai sekarang,...
tapi damai itu ku harap bukan bersamamu.




Share

6 Jun 2007

Badai

AKu ingin badai ini segera berlalu dari hidupku,... AKu ingin apa saja tentang kesedihan jangan pernah lagi singgah dalam hidupku... aku sudah lelah setelah bertahun-tahun dibayangi kemunafikan bahwa hidup yang aku jalani sekarang penuh dengan cucuran kebahagiaan, padahal sebenarnya aku ada diatas penderitaan batin yang aku sendiri tak mampu keluar, karena aku sudah tak tau cara apa yang harus aku pakai untuk keluar dari semua ini.

Banyak kali aku berdoa... banyak jalan terjal aku lalui untuk menggapai semua cita-citaku. tapi yang terjadi adalah aku semakin dibuat lemah oleh keadaan ini. banyak jalan ke roma ternyata tak berlaku bagi diriku... aku masih tetap menjadi persinggahan derita. Masih tetap menjadi boneka duka. aku muak... kau ingin keluar dari badai ini... hingga dalam doa ku yang tak pernah putus... seoalh dalam bayang kabut sorga..., datang seorang seorang rasul padaku dan berkata...

Badai ini tak akan pernah berlalu jika aku sendiri masih tetap pada cara hidupku yang sekarang, yang hanya mengandalkan dunia tanpa pernah mencoba berpaling pada sang Maha Empunya Kebijakan HIdup. Lalu aku bertanya padanya... " apakah dengan aku berpaling padaNya maka segala masalah dalam hidupku juga akan segera berakhir??"
Jawabnya "Saat badai datang dalam hidup, Dia tak akan menghentikan badai itu, Tapi Dia akan merangkulmu agar kamu merasa tenang hingga badai itu berlalu.




Share