Ijinkan Hati Bicara...: 2011 google-site-verification: google642dcb3a3836b309.html

13 Jun 2011

Orang Bilang Badai


LIUK pohon melambai terhantam kencang angin
Patah ranting pun dahan
Daun-daun gugur terbang tak berarah
Pohon-pohon tua tumbang
Atap rumah berpindah mengatapi tanah
Orang bilang ini namanya badai

Sungai meluap bertamu ke rumah
Tingginya dua meter semampai
Jalannya kencang menakutkan
Ketemu apa diajak jalan-jalan ke maut
Tak peduli yang tertinggal rusak berduka
Orang bilang ini namanya badai.

Ada balita demam di sudut bangsal
Tempat mengungsi setelah rumahnya diterjang badai
Ibunya masih mencari makan
Seminggu ini perut hanya di isi mie instan
Tak ada susu yang ia butuh diantara bantuan
Tidur pun dilantai beralas tikar

Negara ini seolah hanya berisi bencana
Yang korban adalah resiko
Siapa suruh tinggal di tempat bencana
Demikian kata seorang wakil rakyat
Yang pedulinya telah terkikis sombong
Sebagian lagi hanya bilang prihatin
Tapi tetap duduk diam tak berbuat apa

Fenomena tak karuan katanya tumbal demokrasi
Di tengah bencana yang rakyat sudah mati
Masih pikir omong anggaran
Entah kapan pemimpin negeri ini sadar
Rakyat butuh makan layak
Bukan mie instan


Gambar diambil dari sini




Share

10 Feb 2011

Ibundaku Tercinta



Rentang waktu panjang melukis kisah
Kau jelajahi lorong-lorong hidup tak kenal rintang
Dalam babak bahagia kau ada
Dalam babak kesedihan pun kau ada

Hanya dengan kasih kau renda hari-hari
Tiap tarikan nafas terucap syukur
Tiap nadi berdenyut selalu teriring harapan
Tak pernah kau tontonkan kesedihan
Seolah itu memang tak pernah ada dalam hidup

Seribu pena teraut tak cukup mengisah pengorbanan
Akan tetes keringat yang tak pernah dikeluhkan
Akan tiap noktah darah perih yang tak pernah dirintihkan
Letihmu bagiku adalah inspirasi
Doamu kekuatan bagi langkah tetap menapak jejak

Kau ajarkan, hidup adalah kerendahan hati
Kau ajarkan, hidup adalah kebaikan
Kau ajarkan, hidup adalah berbagi
Kau sejajarkan kesombongan
sederajat iblis berlumur racun
Bagimu, di mana ada cahaya,
di situ nama baik dijunjung

Ibundaku tercinta
Banggaku padamu tanpa kata
Cintaku padamu memang tiada ditindakan
Namun, setiap saat seribu rinduku
ingin bersua pelukanmu
Jika tak pernah ku diajari kedewasaan
Masih ku ingin jadi anak kecil dipangkumu

Ibundaku tercinta
Pada hari jadimu ini
Ananda tunduk diam dalam sujud padaNYA
Segala doa terujar hanya bagi kekal umurmu
Maafkan ananda belum bisa jadi kebanggaan
Bahkan masih sering memberi gores perih hatimu
Sesungguhnya tak pernah henti tangisku
oleh sesal melukaimu
Selamat ulang tahun ibundaku
Selamat ulang tahun kebanggaanku.




Share