Ijinkan Hati Bicara...: Juni 2009 google-site-verification: google642dcb3a3836b309.html

30 Jun 2009

Kita Hanya Kenangan

Tak ada lagi bisik…
Hilang sosok…
Rabun sudah bayang diingat…
Seiring rindu yang terus menguap dan mengering
Mengikis perlahan cinta yang dulu mati ku perjuangkan, bagimu…
Hingga mengeropos sudah kenangan…
Tak ada lagi cerita…
Tak ada lagi sejarah…
Kau dan aku. Kita. Mati.

Tengah malam ini…
Telah kugenggam cinta baru
Ku peluk tak keras namun tak akan ku lepas lagi
Dia dan aku. Kami.
Ijinkan aku melupakan kita…
Tanpa melupakan luka yang pernah kau sandangkan bagiku.

Tengah malam ini…
Sebelum aku benar benar pergi
Ingin ku bilang…
Terima kasih pernah memberi air segar dalam panjang dahagaku
Terima kasih pernah menjadi teman dalam singkat hidupku
Membuat aku merasakan cinta dan lukanya
Merasakan hangat pelukmu dan melepasnya terpaksa
Memberi ku tawa tulus dan luruhnya airmata

Cinta kita adalah rahasia kita
Sudah ku buang ke dasar laut yang sempat tertulis
Dan aku sudah menjadi amnesia untuk mengingat semua kenangan kita.
Agar kita tidak akan menjadi hikayat.

Sampai jumpa di hidup kita berikutnya.

Remembering 30 Juni 2003
Tengah malam ketika aku tiba tiba sadar bahwa kita pernah bersama…




Share

19 Jun 2009

Luka yang sama

Kusembunyikan sebuah pedang di dalam hatiku,
dan sebuah belati di tangan.
keduanya telah mengucurkan darah yang sama dari tempat yang sama,
dari luka yang sama dan dengan rasa sakit yang sama.
hanya dengan satu harap ;
"jangan pernah ada yang tahu jika luka itu ternyata telah ada..."




Share

9 Jun 2009

Kita sudah mati


Aku tidak tersandung
Tidak tergelincir
Dan tidak juga jatuh.
Tapi aku sementara terbang…
Terbang oleh rasa ini…
Rasa ketika kau peluk
Rasa ketika kau cium
Rasa ketika kau katakan sayangmu
Rasa ketika kau perlahan menjauh
Rasa ketika aku sakit

Dan jauh sebelum kau kembali padanya
Jauh sebelum kau minta aku meninggalkanmu
Jauh sebelum kau mengukir sakit ini…
Kita sudah mati.



Pagi, ketika sepi merongrong kamarku lagi.
090609




Share

Masih ingin menikmati


Aku tak ingin melihatmu untuk yang terakhir
Aku tak ingin menggenggam tanganmu untuk yang terakhir
Aku tak ingin memelukmu untuk yang terakhir
Aku tak ingin mengecup keningmu untuk yang terakhir

Aku ingin...
Masih banyak waktu untuk kita bersama
Masih banyak cara untuk kita bersama
Masih banyak tempat untuk kita bersama
Masih banyak rasa untuk kita berbagi

Aku masih ingin...
Membawamu jauh ke dalam rasa ku
Menghiburmu kala berduka
Membiarkanmu kala kau bahagia
Aku masih ingin menikmati semua ini
Meski harus lepas segala sendi karena sakit
Aku ingin tetap menikmatinya.




Share

Selamat Jalan

Aku gelisah setengah mati semalam
Tapi aku bisa terlelap
Bahkan tak bermimpi tentangmu

Aku gelisah setengah mati pagi ini
Ketika aku terbangun
Dan belum kudapati kabar darimu

Dan pagi ini...
Ketika perjalanan ini dimulai
Pagi ini, ketika kau masih tak memberiku pilihan
Pagi, ketika semalam kukecup keningmu
Pagi, ketika semalam aku menunggu dan berharap
Pagi, ketika semalam masih kau sebut namanya
Pagi, ketika kuputuskan usai segalanya
Pagi, ketika aku dengan sangat terpaksa harus berucap
“selamat jalan”.





Share