Ijinkan Hati Bicara...: September 2007 google-site-verification: google642dcb3a3836b309.html

24 Sep 2007

Kenangan

Masih ingatkah kamu
Ketika kemarin kita bersama
Mengikat tiap detik terlewat dengan rantai kenangan

Masih ingatkah kamu
Ketika tanganmu kugenggam erat
Dan kita kita berjanji untuk selalu sekata

Masih ingatkah kamu
ketika kesedihan menghajar hari-hari kita
dan kau berkata, kita bisa

masih ingatkah kamu
ketika kau meninggalkanku
dan hanya sepatah yang kau ucap,
kita tak mungkin bersama selamanya.

Taukah kamu…
Disini setiap kenangan bersamamu
Masih kuukir dimerah hatiku
Kubawa hingga mati datang

Taukah kamu
Aku begitu merindukanmu malam ini




Share

23 Sep 2007

Cemburu...

Jika hati tak pernah jujur padamu...
Malam ini aku tak akan ada disini
Memandangmu dari jauh
Mengagumi cantikmu yang bagai dewi

Malam ini...
Kamu memang diciptakan untuk dikagumi
Senyum...
Tawamu...
Laksana pijar bintang yang hanya mampu kukagumi
Yang tau aku ada...
Memandang...
Mengagumi...
Dan semakin jatuh cinta...
Tapi tak menghampiri...
Seolah aku tak ada disini
Seolah kamu tak tau aku ada...
Seolah aku sudah berhenti mencintaimu.

Malam ini...
Kamu sukses membuat aku cemburu
Hingga hati hancur oleh tak pedulimu
Maafkan aku...
Sebaiknya aku pulang
Daripada mati disini




Share

21 Sep 2007

Maaf

Maafkan aku
Jika saat ini telah membawamu pada ragu untuk memilih
Jujur aku muak pada diri sendiri
Yang tak pernah bisa jujur pada hati sendiri
Tentang rasaku yang telah lama mencintaimu
Padahal aku sudah hampir mati
Karena rasa ini.

Maafkan aku
Telah membuatmu kecewa dengan rasaku.
Aku memang terlalu sombong dengan rasa ini sendiri
Hingga kupendam sekian lama tak kuungkap
Bisakah kau mengerti aku tak berarti bagimu…

Maafkan aku…
Aku ingin mencintaimu dengan apa adanya diriku
Maukah kau menemani hari-hariku tersisa
Dengan kesederhanaan ini….




Share

Seperti yang Kau Mau

Aku baru saja datang dari kelam
Dengan tubuh masih berlumpur duka
Kaki yang terseok kuayun mengukir jejak
Masih mencari di mana damai bersembunyi

Sudah kuungkap misteri hati
Dalam hari-hari yang pernah kulewatkan
Bersama cinta yang ada dalam tiada
Hingga gelap bercampur pekat
Rasaku masih tawar pada merindumu

Aku baru datang dari kelam
Warnaku lumut hijau menggelantung dibenang merah…
Yang kau buat dari kapas alam.
Tangan ini yang pernah ingin menggapaimu
Sudah patah tulang karna lama karma menghukum

Aku baru saja mandi kembang tujuh rupa
Berusaha sucikan jiwa raga
Agar bisa mencintaimu dengan sempurna yang kau ingin.




Share

Pesta Blogger 2007








Halow All blogger....
Buruan serbu ke pesta blogger 2007
acaranya seru n bakal dibuka ama pak Menteri Muhammad Nuh, yang [rencanannya sih...] akan diminta mendeklarasikan National Blogger Day atawa Hari Blogger Nasional [halah]. Lewat deklarasi ini kita teguhkan blog dan blogger sebagai Suara Baru Indonesia.
Untuk Info lebih jelas dan pendaftaran ada disini




Share

4 Sep 2007

Sesalku Terlambat

Kemarin senja
Pelangi itu datang membias lembut
Mengantar sang dewa siang ke peraduan
Menjemput sang dewi malam yang tersenyum datang.
Disampingnya bergantung sunyi.

Tadi malam
Ada bintang jatuh disampingku
Lalu berbisik tentang hidupku di jalan kaku nasib
Aku sibuk mendengar dia berbual
Dibelakangku, putri malam memanggil tak ku dengar.

Pagi ini…
Ketika embun belum menguap karena mentari
Aku sudah ada cemas menunggu harap
Mungkinkah benar bintang berbual…?

Hingga tiba waktu angin datang berhembus
Mengusik embun agar segera menguap
Baru aku tersadar…
Sesuatu itu baru saja hilang dari genggamanku.
Panggilan itu, yang hanya kudengar sayup semalam
Tak akan datang lagi.




Share

Cinta Terpisah Nusa

Kamu…
Memang datang dari bayang...
Laksana fatamorgana yang bahkan tak mampu kulihat
Apalagi ku raba untuk yakinkan hati
Ketika hati bertanya “diakah ini?”

Tapi kamu…
Datang dari cahaya
Bersinar laksana bulan berpijar purnama
Jika hari ini hati berseri sebab datangmu
Jangan kampakmu lagi yang akan membelah rasaku nanti

Kamu…
Ada disana…
Memang melepas rindu padamu butuh emas berkilau
Tapi hati sudah memilih kau yang terindah
Bisakah kita satukan kasih melewati beda nusa ini

Kamu…
Hanya pada bingkai yang kubuat sendiri
Dapat kuukir manis senyummu
Sambil membayangkan keabadian mimpiku
Tentang kita dan asmara membiru
Tanpa terpenggal garis nasib

Kamu…
Maukah bersamaku merangkai esok bergandeng tangan
Maukah bersamaku selamanya tanpa kujanjikan bahagia…

Kita…
Bisakah esok bersua…
Aku sudah sangat merindui
Hingga bulir-bulir cintaku memerah bara
Sungguh…
Aku sudah sangat ingin memeluk dikau
Wahai maha dewiku…






Share

3 Sep 2007

Alter Ego

Sidney sheldon, dalam dua buah bukunya (yang judulnya sudah lupa karena terakhir baca taon 2003, dan sekarang sudah hilang entah kemana rimbanya) bercerita panjang lebar tentang ALTER EGO. Yaitu tentang pribadi lain yang ada dalam satu tubuh dan memiliki sifat yang (sangat) bertolak belakang dengan pribadi asli. Kemudian ketika kemarin karena perut sudah menyanyikan lagu bengawan solo diiringi drum band, saya mampir kesebuah warung dan kebetulan saat itu sedang ditayang sebuah sinetron (yang juga saya gak hafal judulnya,ngapain juga hafal) yang juga berkisah tentang ALTER EGO.

Pada waktu menonton sinetron itu (terpaksa, karena saat makan saya menghadap ke tipi itu dan saya memang paling benci sinetron indonesia), Saya tak dapat membayangkan kalau seandainya saya ternyata memiliki alter ego itu. Mungkinkah saya memilikinya tapi memang tak pernah tau tentang itu? Saya tak tau lah, yang bisa melihat itu hanya orang-orang yang selalu bersama saya, setiap hari, setiap waktu. Tapi saya lagi-lagi tidak mempunyai itu. Tapi sejauh pengamatan saya sodara-sodara, saya memang tidak memiliki itu. Atau mungkinkah sodara-sodara melihat itu ada dalam diri saya? Saya rasa tidak, karena sejauh pengamatan langsung saya dilapangan dan dari hasil survey bertahun-tahun yang saya buat, serta jajak pendapat yang saya lakukan terhadap lebih dari 50 orang responden, (5 Diantaranya adalah mantan pacar. Hehehehehe) 45 menyatakan bahwa saya “TIDAK BERUBAH” dalam hal sifat dan tingkah laku. Dan 5 orang menyatakan dengan penuh kebanggaan bahwa saya semakin baik dan dewasa. Wow… fantastis bukan?

Menyimak berita-berita yang akhir-akhir ini menjadi berita utama berbagai media tentang penculikan seorang anak TK berusia 5 tahun yang diculik sekelompok orang dan meminta tebusan 1 M rupiah membuat saya terhenyak. Ternyata pelaku-pelakunya adalah orang-orang muda yang masih bisa mencari duit segepok dengan cara yang halal. Bukan dengan menjadi penculik. Dan yang lebih mengherankan lagi sodara-sodara, dari pengakuan para tetangga, orang tua, pak RT pelaku, mereka gak pernah menyangka kalo ternyata pelakunya adalah orang-orang muda yang terkenal baik di kampungnya. Bayangkan itu. Mungkinkah mereka memiliki Alter Ego? Mungkinkah saat mereka melakukan itu alter ego mereka sedang bekerja? Mungkin gak ya?

Apakah benar bahwasanya alter ego itu ada? Sebagai orang awan eh awam, saya berada dipersimpangan untuk mengatakan bahwa alter ego itu memang ada. Karena ternyata sodara-sodara, dari seratus orang profesor, doktor, dan psikolog dari seluruh dunia yang dikumpulkan dan diminta pendapat mereka tentang apakah benar alter ego itu ada atau tidak, dua orang mengatakan secara pasti dengan bukti-bukti yang kongkrit bahwa alter ego itu memang ada. Tiga belas orang berada di persimpangan seperti saya, yaitu ragu-ragu alias bingung untuk menjawab ya dan tidak karena (mungkin) mau bilang tidak tapi ternyata sudah ada bukti-bukti ilmiah dari dua doktor terdahulu, dan sisanya delapan puluh lima orang mengatakan dengan pasti dan bertanggung jawab bahawasanya alter ego itu tidak pernah ada dan lagi-lagi disertai dengan pernyataan-pernyataan yang jelas-jelas menentang pendapat dua orang terdahulu.

Salah seorang dari orang-orang pintar itu yang menentang adanya alter ego mengatakan bahwa, “jika setiap orang yang pada masa kecilnya memiliki hari-hari yang kurang beruntung seperti anak-anak yang lain, selalu hidup dibawah tekanan, dan tidak mendapatkan apa yang semestinya ia dapatkan pada masa kecilnya, hingga pribadinya yang asli tidak mampu lagi menghadapi itu semua dan terpaksa menghadirkan alter ego untuk melawan itu, maka separuh dari dunia ini, orang-orangnya pasti memiliki alter ego”. Bayangkan itu sodara-sodara. Separuh dari dunia itu kan berarti lima puluh prosen dari dunia? Sadis bukan?

Jika demikian adanya, apakah mungkin The King of Pop, Jacko juga memiliki alter ego karena masa kecilnya kurang beruntung? Apakah mungkin pelecehan seksual terhadap anak-anak yang dituduhkan kepada Jacko itu memang benar dan yang melakukan itu adalah alter ego dari Jacko? Kalau begitu, bisa jadi anak-anak yang menjadi korban dari Jacko juga akan memiliki alter ego bukan? Lalu apakah aisyah juga akan memiliki alter ego? Anak-anak Indonesia yang lain, yang juga hidupnya tak pernah bahagia akan memiliki alter ego? Anak-anak lain diseluruh dunia, Rwanda, Afganistan, Irak, yang setiap hari berkejaran dengan peluru, melihat bom dan darah sebagai hal yang biasa, makan mungkin seminggu sekali itupun sepiring dikeroyok sepuluh orang, tidur beratap langit beralas tanah, anak-anak ditenda-tenda pengungsi karena rumahnya disapu banjir, tanah longsor, tsunami, lumpur lapindo. Anak-anak yang menjadi korban perkosaan bahkan oleh orang tua kandungnya sendiri. Pokoknya semua yang mendapat tekanan, yang memiliki perjuangan berat hanya untuk dapat terus bertahan hidup, apakah juga akan memiliki alter ego sodara-sodara? Jika semua demikian adanya, “apa kata dunia...?” kata Naga Bonar.

Saya ngeri membayangkan itu semua sodara-sodara, ngeri jika seandainya ternyata alter ego itu memang ada dan akan terjadi pada siapa saja yang tertekan (tolong bantu saya membayangkan kengerian ini sodara-sodara, saya tak sanggup membayangkannya sendiri, tak sanggup, hiks...). Bukan tidak mungkin pencetus perang bukan hanya Bush, tapi semua orang yang memiliki alter ego juga punya perang terhadap musuh masa kecilnya yang sudah membuat kebahagiaan masa kecilnya terenggut. (Walaupun tak dapat disangkali bahawasanya yang tidak memiliki alter ego juga punya perang dalam hidup). Bayangkan, jika separuh manusia di bumi ini memiliki alter ego, dan ingin membunuh orang yang pernah menghardiknya dimasa kecil, maka separuh bumi ini akan kosong karena pembunuhan setiap hari, penjara-penjara tidak akan sanggup lagi menampung para pembunuh, psikiater tak akan cukup untuk menyembuhkan ‘orang gila - orang gila’ ini. Hanya mujisat yang bisa menormalkan bumi ini. Hanya kebesaran Tuhan yang dapat mengatasi kekacauan ini. Hanya Tuhan sodara-sodara, hanya Tuhan, tak ada orang lain. Percayakah sodara-sodara akan kebesaran Tuhan? Percaya? Kalo begitu, mari kita sama-sama berdoa supaya alter ego itu hanya ilusi semata, bukan kenyataan. Berdoa mulai.....

Amin.




Share

2 Sep 2007

Tidak kah kau lelah

Mengapa Kepak sayapmu tak jua terhenti
Tidakkah kau merasa lelah dengan petualangmu
Belum jua kah kau temukan dahan untuk kau beristirahat
Berapa dunia lagi yang ingin kau jelajah
Hanya untuk dapat satu kata kepastian

Adakah kau dapat kebahagiaan dengan semua yang sudah ini
Adakah mereka bahagia dengan yang sudah kau lakukan
Adakah jejak-jejak yang kau tinggalkan berbekas biru kenangan
Atau hanya cacian karena sakit hati yang kau tinggalkan

Cukupkanlah sudah semua ini
Kita sudah tua marantai ketakpastian dari hari
Mari biarkan hati memilih Satu
Untuk jadikan tempat bersandar dan berteduh




Share