Ijinkan Hati Bicara...: Agustus 2013 google-site-verification: google642dcb3a3836b309.html

23 Agu 2013

Perawan dan Ustad Bertarif, Moral???

Kesucian seorang gadis memangnya hanya terletak di atas selaput tipisnya? Apabila selaput itu robek, kesuciannya akan tenggelam ke dalam jurang rahim?

Apa benar moral seorang gadis ditentukan dia perawan atau tidak, sehingga utk mengukur moral bangsa ini rawan atau tidak maka harus ada test keperawanan? Lantas bagaimana moral ustad yg menjual nama Tuhan dgn tarif tinggi? Bagaimana juga moral koruptor yg sudah tersangka tapi masih nyalon lagi?

Kenapa negeri ini masih saja mengurus pribadi orang yang tidak penting untuk diurus? Kenapa harus urus keperawanan? Melihat vagina perempuan yg bukan muhrim bukannya itu bernama maksiat? Lha megang tangan aja gak boleh, apalagi ngorek-ngorek vagina untuk lihat perawan atau gak?

ooo atau test perawan ini ada dalam hadist? Siapa yang bilang? Ustad yg bertarif itu? Emang lu percaya ada?

Saya takutnya, setelah test keperawanan, yang perawan malah dibooking sama testernya. Atau gimana sih cara test perawan atau gak? Pake alat? Pake jari? Ooo pake penis. Pantas mereka doyan melakukan test ini. Berarti setelah test, gak perlu dibooking lagi dong, lha dia-nya udah gak perawan gara gara test.

Bayangin, tester yang mujur akan mendapat beberapa orang perawan. Penisnya akan masuk untuk membuktikan keperawanan, menembus kulit ari agar berdarah sebagai bukti keperawanan. Lantas si perawan akan menangis sesunggukan karna perawannya diambil sama testernya dan dia gak bisa nuntut apa-apa karna bukan pemerkosaan. Lha ya iyalah, gimana mo disebut pemerkosaan, orang ini semua disetujui kok sama dewan-dewan terhormat yang juga pastinya akan menjadi tester dalam ajang pencarian perawan ini.

Tempat test akan dipenuhi orang-orang yang lalulalang dengan tubuh telanjang, baik gadis-gadisnya maupun para tester. Sebagai ajang bergengsi, maka pastinya harus ada penonton dong. Nah untuk bisa menyaksikan acara tersebut, penonton dikenakan tiket masuk yang muaahhhaalll sekaleeeee..!!!. 50% pendapatan dari tiket akan masuk ke kas negara, 25% untuk penyelenggara dan 25% untuk membayar jasa medis. Ya iya dong, jasa medis dibutuhkan karna akan ada pertumpahan darah dalam acara ini.

Para tester gak perlu dibayar, toh selama ini untuk bisa menikmati daun muda harus membayar sampai berjuta juta kok. Bahkan ada yang sampai rela kehilangan istri demi daun muda.

Hadehhh.... HP saya jadi panas karna mengetik tulisan tulisan ini. Mungkin karna tulisan ini juga hot untuk beberapa orang.

Tapi, Jaman ini memang benar benar jaman multitalenta. Talenta untuk menjual nama Tuhan dengan tarif dakwah yang tinggi. Talenta mengukur moral bangsa ini dengan menghitung jumlah perawan yang masih tertinggal. Tulisan ini saya tutup, agar tidak bertambah panas HP saya.




Share