Ijinkan Hati Bicara...: Mei 2007 google-site-verification: google642dcb3a3836b309.html

31 Mei 2007

Mencoba Rasa Sakit Yang Lain

AKU INGIN TERSENYUM HARI INI…

SEPERTI BINTANG TADI MALAM

YANG BERKILAU DIMATA HATIKU.


AKU INGIN TERTAWA HARI INI

SETELAH SEKIAN LAMA CEMBERUT DI TEMANI LARA

KARENA HATIMU TAK PERNAH MENCOBA MENGUKIR NAMAKU.


AKU INGIN PINDAH KETEMPAT LAIN

SEKIRANYA DISANA ADA CINTA

INGIN KU GAPAI

SEKEDAR LUPAKAN CINTAMU SEMENTARA.

MUNGKIN DI SANA CAHAYANYA TAK SETERANG CAHAYAMU

MUNGKIN DI SANA TAK ADA GEMERLAP KEBAHAGIAAN

TAPI AKU INGIN MENCOBA

DARI PADA TIDAK PERNAH SAMA SEKALI

MERASA SIKSA CINTA LAIN SELAIN CINTAMU.



ketika aku jenuh berpikir kamu akan mencintaiku




Share

20 Mei 2007

Pagi....

Setelah sempat bersenda gurau dengan malam,
Pagi ini aku layu menyambut pagi.
Hingga dalam endap kantukku
Masih terus kulawan mata yang ingin terpejam
Untuk terus dapat menikmati hari ini Tanpa terlelap.
Yup… tanpa terlelap.


Pagi ini di CTi Warnet.




Share

Ratapan Cinta

Jika rasa ini harus berakhir tanpa memilikimu

Akan ku ceritakan pada bulan

Pada bintang aku akan menangis

Lalu pada laut aku akan berteriak keras

Dan pada karang aku akan bertanya

Mengapa hidup ini tak pernah adil untukku

Mengapa aku tak pernah sekuat karang

Tak bisa bersinar seperti bulan dan bintang.



Andaikan takdir ini memang harus selalu seperti ini

Kenapa tak juga langkahku terhenti saja

Biar tak usah lagi ku rasa seindah apa cinta

Sekejam apa dia menyakiti.

Bukankah peluhku sudah terlalu merah

Karena lelah ini tak berijin datang?



Oh cinta,

Kau bawa aku ada di dunia lain

Saat aku ada dibawah bayang-bayangmu

Tersenyum, terbahak,

Tapi kau juga bawa aku ke dunia kesakitan

Ketika panah yang kau tancapkan di hatiku

Tak menembus cinta yang lain.



Oh cinta….

Mengapa kau terkadang lembut

Terkadang membunuh?

Haruskah segala peristiwa cinta

Harus demikian adanya kau buat?



Oh cinta,

Dari ketulusan hati….

Ku mohon padamu….

Jangan datang lagi padaku

Jika kau datang hanya untuk menyakiti.




Share

KEBERSAMAAN

Satu kepastian belum juga kudapat

Padahal sudah kutorehkan banyak kata…

Sudah kuukir banyak cerita…

Lewat pena yang enggan berkata lelah

Hanya untuk mengukir segala …

Saat kita ada diantara kebersamaan…

Hingga waktu membuat kita terpisah lagi.


Ribuan kebersamaan ini ada

Ada yang terlupakan…

Ada yang selalu diceritakan sambil terbahak.

Tapi ternyata ada masih ada hal lain

Tersembul diantara kisah kita…

Tentang sesuatu dari kebersamaan ini

Adalah bahwa kita ternyata belum benar-benar bersama.

Adalah derajat ternyata datang tiba–tiba

Membuat kita harus tahu batasan-batasan segala…

Dari Kebersamaan ini.




DooHan Mantasi,

3 september 2006.





Share

Rasa ini tak pernah mati

Saat sunyi masih memelukku

Kupeluk juga rasa yang masih melekat

Yang masih subur hingga saat ini

Bersemi dan masih akan terus berbuah

Sekalipun sudah kau ciptakan musim gugur

Diantara cinta kita.


Ada juga satu rasa masih kuat menyandera hati

Yaitu rindu yang enggan berdiam diri

Dari hari ke hari datang tanpa diundang

Larut kedalam satu emosi

Meski terkendali kesadaran

Namun rapuh ada diantara kebekuan.


Masih kupeluk juga rasa ini,

Mungkin waktu sudah membuatmu lupa

Segala yang pernah terjadi diantara kita

Tapi tujuh generasi mendatang

Masih akan ku ceritakan tanpa terlewatkan

Apa yang pernah terjadi pada hatiku




Mantasi,

September 15, 2006

DooHaN




Share

Refleksi

Cinta, sebuah kata unik tapi memiliki segudang makna, dan makna itu hanya bisa diartikan oleh orang-orang yang tahu seperti apa cinta itu bekerja dalam hatinya. Banyak sekali persepsi yang salah tentang cinta terjadi didalam kehidupan kita, dan dalam penyalah artian cinta itu telah cukup banyak orang terjebak di dalamnya hingga sulit melepaskan diri dari ikatan cinta itu sendiri. Lalu sebenarnya apa arti kata cinta itu?

Seorang penyair terbesar dari Libanon mempersepsikan, “cinta adalah kecocokan anak jiwa, jika itu tak pernah ada maka cinta tak akan pernah tercipta dalam hitungan tahun bahkan milenia”. Jika seperti itu cinta, lalu bagaimana dengan yang sering dikatakan orang tentang cinta pada pandangan pertama, apakah mungkin hanya lewat satu tatapan mata yang hanya sekejab dapat diketahui bahwa kedua mata yang saling menatap itu mempunyai kecocokan jiwa yang melahirkan cinta di hati? Rasanya sangat mustahil, karena untuk melihat cocok tidaknya dua jiwa butuh waktu yang tidak sedikit.

Banyaknya orang yang terjebak dalam nafsu cinta pada pandangan pertama adalah hanya karena cinta telah dilihat secara fisik dan materi dan bukannya perasaan. Karena itulah, kadang di tengah perjalanan menikmati cinta itu banyak yang harus kecewa karena cinta melemparnya jauh dari bayang-bayang yang diharapkan. Bahkan yang lebih menyedihkan, ketika hal seperti ini terjadi, antara dua unsur yang sudah sempat bersenyawa lalu dipisahkan lagi ini kemudian saling menghujat. Saling menyalahkan, hingga aib mereka yang seharusnya, semestinya tak diketahui orang banyak akhirnya menjadi komsumsi segar masyarakat. Tak ada lagi ucapan syukur karena pernah dicintai, yang ada adalah penyesalan karena pernah saling mengenal, menyesal karena telah menyerahkan hati dan “diri” utuh dan penuh.




Share

Apakah Ini Sesal

Masih terbayang di ingatanku, ketika dulu aroma cinta singgah sebentar di indra penciumanku. Aku, dengan segala kekuatan menahannya agar jangan cepat berlalu, karena aku disini sangat rindu sebuah aroma cinta yang terhirup dan terpancar, walau angkuh karena berasal dari parfum kemewahan sebuah cinta. Aku tau, setelah bosan bersamaku dia akan melempar aku jauh dari sini ke tempat yang tak pernah aku duga sekalipun, tapi setidaknya aku ingin merasakan seperti apa terbang bersama cinta seperti yang sering dikatakan orang.

***

Aku menyanding cinta selama dua tahun, berterima kasih pada Sang Pemberi Cinta adalah hal pertama yang selalu kulakukan ditiap detik dalam tiap hari yang aku lewatkan karena sudah memberiku cinta, dan aku bisa menikmati hidup yang terisi cinta bersama sang permaisuri hati. Namun setelah dua tahun berlalu, kekuatan yang kubangun dengan mengerahkan seluruh kemampuan untuk mempertahankan dn menjaga itu semua, ternyata harus berakhir oleh sebuah pengkhiatan yang menyakitkan. Padahal semua masih berjalan lancar-lancar saja ketika tiba-tiba datang angin bertiup kencang menegurku dan aroma yang sudah menjadi aroma milikku untuk jarak waktu yang hampir lama tersapu angin meninggalkanku dan terbang bersama debu dan sampah. Yang tak pernah ku duga adalah aku bukan lagi berada di istana indah milikku, duduk diatas singgasana emas kesetiaan, tapi telah ditempatkannya aku dikaki persimpuhan, memohonnya kembali untuk bersanding denganku agar dia dapat memimpin hatiku. Sungguh bodoh aku... naif.... telapak kaki yang ku cium dengan airmata itu tak menghujaniku dengan sepatah katapun. Malah dia tertawa terbahak ketika airmataku berganti darah, dan tubuhku nyaris tenggelam di tempat pemakaman umum. Apa yang harus ku harapkan dari orang ego seperti itu? Bukankah menambah daftar kekayaan penderitaan yang aku terima darinya? Untuk apa aku terus mengagungkan kesejatian cinta, jika ternyata kesejatian itu sendiri Yang ketika berkata “sejati” seolah-olah di dalamnya sudah terkandung seribu makna tentang kejujuran, kesetiaan, dan ketulusan. Padahal dibalik semua itu bersembunyi kemunafikan yang memuakan, lebih pantas diludahi dan dimaki daripada diberi senyuman dari rasa sakit hati yang perih karena ternyata semua yang dianggap sejati adalah tipu daya sang maha pengkhianat. Yang menghancurkan aku dengan egonya? Hah... kenapa tidak terpikir dari dulu sebelum kuhirup aroma itu?

“Cinta dimulai dengan senyuman, tumbuh dengan dekapan dan seringkali berakhir dengan air mata. Cinta menekan pertimbangan, memandang ringan bahaya dan cinta memandang enteng kematian”




Share

Bingung... mo judul apa....

Lalu mata ku pejam...

Hingga dari sudut beranda datang cinta ku acuhkan.


Aku sudah muak dengan cinta

Muak dengan segala kata-katanya yang menerbangkan jiwa

Tapi sifatnya yang menghancurkan hati.


Aku trauma jatuh cinta

Bahkan mungkin pada bidadari sekalipun.


Aku penat merindu

Karena waktu terbatas

Jika hanya harus terus menunggu cinta datang.

Jangan katakan untukku apapun tentang cinta

Karena saat ku dengar kata-kata itu

Yang ku rasa adalah kehancuran

Bukan jiwa yang terbang.


Aku ingin di cintai

Tapi bukan oleh kemunafikan

Aku ingin di cintai oleh kejujuran,

Ketulusan...

Kesetiaan...

Dan kebijaksanaan.

Tapi jika kamu ingin mencintaiku...

Haruslah kamu bisa dulu sembuhkan luka lamaku.


karena aku tak ingin berharap pada angin




Share