Ijinkan Hati Bicara...: Alter Ego google-site-verification: google642dcb3a3836b309.html

3 Sep 2007

Alter Ego

Sidney sheldon, dalam dua buah bukunya (yang judulnya sudah lupa karena terakhir baca taon 2003, dan sekarang sudah hilang entah kemana rimbanya) bercerita panjang lebar tentang ALTER EGO. Yaitu tentang pribadi lain yang ada dalam satu tubuh dan memiliki sifat yang (sangat) bertolak belakang dengan pribadi asli. Kemudian ketika kemarin karena perut sudah menyanyikan lagu bengawan solo diiringi drum band, saya mampir kesebuah warung dan kebetulan saat itu sedang ditayang sebuah sinetron (yang juga saya gak hafal judulnya,ngapain juga hafal) yang juga berkisah tentang ALTER EGO.

Pada waktu menonton sinetron itu (terpaksa, karena saat makan saya menghadap ke tipi itu dan saya memang paling benci sinetron indonesia), Saya tak dapat membayangkan kalau seandainya saya ternyata memiliki alter ego itu. Mungkinkah saya memilikinya tapi memang tak pernah tau tentang itu? Saya tak tau lah, yang bisa melihat itu hanya orang-orang yang selalu bersama saya, setiap hari, setiap waktu. Tapi saya lagi-lagi tidak mempunyai itu. Tapi sejauh pengamatan saya sodara-sodara, saya memang tidak memiliki itu. Atau mungkinkah sodara-sodara melihat itu ada dalam diri saya? Saya rasa tidak, karena sejauh pengamatan langsung saya dilapangan dan dari hasil survey bertahun-tahun yang saya buat, serta jajak pendapat yang saya lakukan terhadap lebih dari 50 orang responden, (5 Diantaranya adalah mantan pacar. Hehehehehe) 45 menyatakan bahwa saya “TIDAK BERUBAH” dalam hal sifat dan tingkah laku. Dan 5 orang menyatakan dengan penuh kebanggaan bahwa saya semakin baik dan dewasa. Wow… fantastis bukan?

Menyimak berita-berita yang akhir-akhir ini menjadi berita utama berbagai media tentang penculikan seorang anak TK berusia 5 tahun yang diculik sekelompok orang dan meminta tebusan 1 M rupiah membuat saya terhenyak. Ternyata pelaku-pelakunya adalah orang-orang muda yang masih bisa mencari duit segepok dengan cara yang halal. Bukan dengan menjadi penculik. Dan yang lebih mengherankan lagi sodara-sodara, dari pengakuan para tetangga, orang tua, pak RT pelaku, mereka gak pernah menyangka kalo ternyata pelakunya adalah orang-orang muda yang terkenal baik di kampungnya. Bayangkan itu. Mungkinkah mereka memiliki Alter Ego? Mungkinkah saat mereka melakukan itu alter ego mereka sedang bekerja? Mungkin gak ya?

Apakah benar bahwasanya alter ego itu ada? Sebagai orang awan eh awam, saya berada dipersimpangan untuk mengatakan bahwa alter ego itu memang ada. Karena ternyata sodara-sodara, dari seratus orang profesor, doktor, dan psikolog dari seluruh dunia yang dikumpulkan dan diminta pendapat mereka tentang apakah benar alter ego itu ada atau tidak, dua orang mengatakan secara pasti dengan bukti-bukti yang kongkrit bahwa alter ego itu memang ada. Tiga belas orang berada di persimpangan seperti saya, yaitu ragu-ragu alias bingung untuk menjawab ya dan tidak karena (mungkin) mau bilang tidak tapi ternyata sudah ada bukti-bukti ilmiah dari dua doktor terdahulu, dan sisanya delapan puluh lima orang mengatakan dengan pasti dan bertanggung jawab bahawasanya alter ego itu tidak pernah ada dan lagi-lagi disertai dengan pernyataan-pernyataan yang jelas-jelas menentang pendapat dua orang terdahulu.

Salah seorang dari orang-orang pintar itu yang menentang adanya alter ego mengatakan bahwa, “jika setiap orang yang pada masa kecilnya memiliki hari-hari yang kurang beruntung seperti anak-anak yang lain, selalu hidup dibawah tekanan, dan tidak mendapatkan apa yang semestinya ia dapatkan pada masa kecilnya, hingga pribadinya yang asli tidak mampu lagi menghadapi itu semua dan terpaksa menghadirkan alter ego untuk melawan itu, maka separuh dari dunia ini, orang-orangnya pasti memiliki alter ego”. Bayangkan itu sodara-sodara. Separuh dari dunia itu kan berarti lima puluh prosen dari dunia? Sadis bukan?

Jika demikian adanya, apakah mungkin The King of Pop, Jacko juga memiliki alter ego karena masa kecilnya kurang beruntung? Apakah mungkin pelecehan seksual terhadap anak-anak yang dituduhkan kepada Jacko itu memang benar dan yang melakukan itu adalah alter ego dari Jacko? Kalau begitu, bisa jadi anak-anak yang menjadi korban dari Jacko juga akan memiliki alter ego bukan? Lalu apakah aisyah juga akan memiliki alter ego? Anak-anak Indonesia yang lain, yang juga hidupnya tak pernah bahagia akan memiliki alter ego? Anak-anak lain diseluruh dunia, Rwanda, Afganistan, Irak, yang setiap hari berkejaran dengan peluru, melihat bom dan darah sebagai hal yang biasa, makan mungkin seminggu sekali itupun sepiring dikeroyok sepuluh orang, tidur beratap langit beralas tanah, anak-anak ditenda-tenda pengungsi karena rumahnya disapu banjir, tanah longsor, tsunami, lumpur lapindo. Anak-anak yang menjadi korban perkosaan bahkan oleh orang tua kandungnya sendiri. Pokoknya semua yang mendapat tekanan, yang memiliki perjuangan berat hanya untuk dapat terus bertahan hidup, apakah juga akan memiliki alter ego sodara-sodara? Jika semua demikian adanya, “apa kata dunia...?” kata Naga Bonar.

Saya ngeri membayangkan itu semua sodara-sodara, ngeri jika seandainya ternyata alter ego itu memang ada dan akan terjadi pada siapa saja yang tertekan (tolong bantu saya membayangkan kengerian ini sodara-sodara, saya tak sanggup membayangkannya sendiri, tak sanggup, hiks...). Bukan tidak mungkin pencetus perang bukan hanya Bush, tapi semua orang yang memiliki alter ego juga punya perang terhadap musuh masa kecilnya yang sudah membuat kebahagiaan masa kecilnya terenggut. (Walaupun tak dapat disangkali bahawasanya yang tidak memiliki alter ego juga punya perang dalam hidup). Bayangkan, jika separuh manusia di bumi ini memiliki alter ego, dan ingin membunuh orang yang pernah menghardiknya dimasa kecil, maka separuh bumi ini akan kosong karena pembunuhan setiap hari, penjara-penjara tidak akan sanggup lagi menampung para pembunuh, psikiater tak akan cukup untuk menyembuhkan ‘orang gila - orang gila’ ini. Hanya mujisat yang bisa menormalkan bumi ini. Hanya kebesaran Tuhan yang dapat mengatasi kekacauan ini. Hanya Tuhan sodara-sodara, hanya Tuhan, tak ada orang lain. Percayakah sodara-sodara akan kebesaran Tuhan? Percaya? Kalo begitu, mari kita sama-sama berdoa supaya alter ego itu hanya ilusi semata, bukan kenyataan. Berdoa mulai.....

Amin.




Share

2 komentar:

  1. wah emang ada sinetron indonesia ttg alter ego??
    koq sy agak ragu..
    bagus??

    saya percaya alter ego itu ada..
    kadang saya ingin sosok lain saya saja yg harus menghadapi masalah ato dilema yg qt ga sanggup tanggung
    dan saya pikir anda salah kalo berpikir alter ego itu pembunuh..

    anyway,
    nice blog
    salam kenal.

    BalasHapus
  2. oohh, kadang saya membanyangkan diri saya sebagai orang lain, apakah itu termasuk alter ego

    BalasHapus