Ijinkan Hati Bicara...: Refleksi google-site-verification: google642dcb3a3836b309.html

20 Mei 2007

Refleksi

Cinta, sebuah kata unik tapi memiliki segudang makna, dan makna itu hanya bisa diartikan oleh orang-orang yang tahu seperti apa cinta itu bekerja dalam hatinya. Banyak sekali persepsi yang salah tentang cinta terjadi didalam kehidupan kita, dan dalam penyalah artian cinta itu telah cukup banyak orang terjebak di dalamnya hingga sulit melepaskan diri dari ikatan cinta itu sendiri. Lalu sebenarnya apa arti kata cinta itu?

Seorang penyair terbesar dari Libanon mempersepsikan, “cinta adalah kecocokan anak jiwa, jika itu tak pernah ada maka cinta tak akan pernah tercipta dalam hitungan tahun bahkan milenia”. Jika seperti itu cinta, lalu bagaimana dengan yang sering dikatakan orang tentang cinta pada pandangan pertama, apakah mungkin hanya lewat satu tatapan mata yang hanya sekejab dapat diketahui bahwa kedua mata yang saling menatap itu mempunyai kecocokan jiwa yang melahirkan cinta di hati? Rasanya sangat mustahil, karena untuk melihat cocok tidaknya dua jiwa butuh waktu yang tidak sedikit.

Banyaknya orang yang terjebak dalam nafsu cinta pada pandangan pertama adalah hanya karena cinta telah dilihat secara fisik dan materi dan bukannya perasaan. Karena itulah, kadang di tengah perjalanan menikmati cinta itu banyak yang harus kecewa karena cinta melemparnya jauh dari bayang-bayang yang diharapkan. Bahkan yang lebih menyedihkan, ketika hal seperti ini terjadi, antara dua unsur yang sudah sempat bersenyawa lalu dipisahkan lagi ini kemudian saling menghujat. Saling menyalahkan, hingga aib mereka yang seharusnya, semestinya tak diketahui orang banyak akhirnya menjadi komsumsi segar masyarakat. Tak ada lagi ucapan syukur karena pernah dicintai, yang ada adalah penyesalan karena pernah saling mengenal, menyesal karena telah menyerahkan hati dan “diri” utuh dan penuh.




Share

Tidak ada komentar:

Posting Komentar