Ijinkan Hati Bicara...: "Saya" dan "kami" google-site-verification: google642dcb3a3836b309.html

2 Jul 2015

"Saya" dan "kami"

Jika saya melakukan atau menghasilkan sesuatu bersama sama orang lain, maka ketika harus bercerita, saya akan menyebut "kami" bukan "saya".

Jika harus menyebut nama, saya sebutkan satu persatu nama nama yg ada di balik apa yg telah dihasilkan itu dan tidak akan condong utk hanya menyebut "saya".
"Kami" menggambarkan sebuah tim, sebuah kesatuan, sebuah solidaritas yg membangunkan alam apresiasi terhadap hasil kerja bersama serta secara langsung membangun semangat baru untuk melakukan lebih dan lebih baik. Penyebutan "Saya" utk menonjolkan diri dari hasil kerja tim justru merendahkan diri sendiri atau malah dianggap egois atau bisa juga individualis.

Toh, tanpa menyebut "saya", orang pun akan sadar bahwa di dalam "kami" ada "saya" dan karna itu bukan mustahil bahwa "saya" akan mendapat apresiasi karna telah menjadi bagian dari tim yg memberi inspirasi.

Saya sedih ketika mendapati seorang teman yg gemar bercerita tentang "saya" tanpa sedikit pun "kami". Semangat "kami" utk bisa menghasilkan lagi hal hal luar biasa bersama dia semakin lama kian memudar. Bukan karna "kami" ingin juga disebut, tapi kerja tanpa apresiasi hanyalah menghanguskan semangat yg sebelumnya merah membara.




Share

2 komentar: