Engkau dan Rindu
Engkau mengerti jarak, yang dibenamkan waktu sore yang juga berpulang
meninggalkan kita. Engkau mengerti setiap rindu yang terjadi karena jarak itu. Engkau juga mengerti, setiap
rindu dalam berapa pun jarak terjadi karena cinta bersama setiap pesonanya
selalu mengajakmu tenggelam dalam mimpi-mimpi setiap harimu.
Tetapi engkau
tak pernah mampu mengerti, seseorang di sana menunggumu harap-harap cemas. Mendoakanmu
setiap jantungnya berdegub tanpa sebab. Atau setidaknya memikirkanmu tatkala
seseorang sepertimu melintas di jalan depan rumahnya. Kau ada dalam tiada di
setiap persinggahan lamunannya. Kau tercipta begitu sempurna dalam pahatan
ingatannya. Kau, mungkin tak pernah percaya, kata-kata yang ia keluarkan dari
kedalaman pikirannya hanya ditujukan untukmu, tanpa sebab apa pun.
Dan, kau
yang sering terdiam mengabaikan semua garis-garis kecil yang melintas sekejab
di matamu, bahkan tak pernah tau ada begitu banyak garis waktu tercipta dari
hatinya untukmu. Sengaja ia pagari setiap kata agar atas namamu, kelak dapat ia
temukan lagi di mana atau kapan pun ia ingin mengingat betapa indah
membayangkanmu.
Kau mungkin
tak akan pernah membayangkan, ia ingin memelukmu setiap hari tapi rasa ragu
lebih hebat dari keberaniannya sendiri. Seringkali, seolah-olah tanpa sengaja
tangannya menyentuhmu, yang sebenarnya ia sudah tak tahan tak menyentuhmu.
Seringkali,
ia ingin menyentuhmu lebih, tapi ia takut, jari-jari tangannya yang terlalu
kasar akan melukaimu. Maka ia menunggu. Menunggu hingga kau menyadari semua,
lalu membuka tanganmu menyambut pelukannya.
Share