Ijinkan Hati Bicara...: BERHENTI BERHARAP google-site-verification: google642dcb3a3836b309.html

18 Jan 2008

BERHENTI BERHARAP


Ah sudahlah sayang, bukankah hanya kau lihat aku sebatas fatamorgana? Bukankah aku hanya bayang yang sedikit terlintas diwaktu sebelum kau terlelap? Jangan katakan hatimu telah menemukanku diantara jejeran bingkai yang kau lihat kemarin, karena hatimu sendiri yang akan menyangkali rasa yang diciptakan olehnya sendiri ketika kita akan bersua nanti. Marilah kita jangan berharap dari sua yang maya ini, kita akan menyesalinya hingga kata tak akan sempat terucap, dan rasa tak akan sanggup memendam kecewa. Mari kita tengok pada kata hati yang sebenarnya, apakah memang benar hanya dengan suara yang kau dengar lewat gelombang elektromagnetik bisa membuat cinta diproklamirkan dengan begitu mudahnya? Mari bercermin pada penggalan pengalaman, pernahkah kisah seperti ini berakhir indah seperti cerita sebuah drama dari negeri seberang?

Tidak sayang, jangan bilang kita bisa, jangan bilang kita bisa mencoba menjalani ini semua. Cinta bukan untuk dicoba-coba, cinta bukan rasa yang bisa kita ambil lalu membuangnya begitu saja ketika kita tak menyukainya. Cinta adalah rasa terdalam yang tak seorangpun mampu mencapai kedalaman rasa itu kecuali garis nasib mengantarnya untuk bisa menjalani adegan demi adegan dari cerita yang sudah dituliskan oleh sang sutradara maha besar. Di dalamnya ada mutiara terpendam yang tak seorangpun mampu menggalinya jika tak diijinkan, jikapun kamu berhasil menggali dan mendapatkannya, janganlah disia-siakan, karena hari tuamu kelak akan penuh rasa sesal. Cinta adalah kesucian sayangku, dititipkan sementara pada kita untuk dijaga selamanya. Siapa mencoba cinta maka dia akan dicobai lebih dari yang sudah dilakukannya terhadap cinta. Cobaan itu berat sayangku, hari-harimu akan penuh dengan airmata jika kau mengalaminya.

Kemarilah sayangku, meski bentangan samudra membelah kita berdua, marilah biar kupeluk bayangmu sekejab. Janganlah risaukan kataku, aku mencintaimu namun dengan warna yang beda, dan aku tak ingin menjanjikan untukmu rembulan saat malam ataupun matahari saat pagi. Aku tak ingin kataku akan membuatmu terbang hari ini untuk kau jatuh esok. Jatuh itu sakit sayang, perih, pedih. Aku yakin kamu tak akan pernah mau menyukai rasa sakit ataupun mencobanya. Kemarilah sayang, janganlah marah padaku karena ini, jangan beranjak dari sini karena ini. Jika kataku ini luka bagimu, itu lebih baik sekarang kau merasakannya, daripada esok pagi baru kau tau aku membohongimu.


Gambar Diambil sini




Share

Tidak ada komentar:

Posting Komentar