Cinta bagaimanapun bentuknya haruslah dibangun diatas kepercayaan yang matang. Setulus apapun hubungan cinta, jika rasa saling percaya tak pernah ada, maka yang ada adalah kejujuran yang mulai terkikis pelan-pelan lalu berakhir pada rasa jenuh dan pertengkaran tanpa akhir.
Sudah kukatakan ini berulang-ulang padamu, disetiap saat kita bersama merenda hari, di setiap kita merangkai kata menjadi janji. Adakala kau menganguk mengiyakan, adakala kau hanya terdiam sambil mengurai rambutmu. Tapi hari ini kau berkata “aku butuh kepastian dari janji-janjimu sebelum kita melangkah lebih jauh”. Lalu apa gunanya semua janji kita sekian lama dan keyakinan yang kau berikan padaku bahwa tak akan ada satupun ngengat yang akan bisa menggoyahkan kepercayaanmu padaku. Apa guna semua kepastian yang kita yakini?
Sudah tak adakah kekuatan pada setiap ucap kita dulu sehingga kau meragukannya sekarang? Apakah sudah sedemikian percumakah semua itu?
Kalau begitu berarti sekian lama kita telah terjebak dalam labirin yang kita buat sendiri. Sudah terlanjur masuk dan kita tak bisa lagi menemukan jalan keluar dari masalah-masalah yang kita ciptakan.
Naif memang, masalah-masalah yang telah kita lalui seharusnya bisa mendewasakan kita untuk lebih mengerti tentang arti sebuah kesetiaan bukan sebaliknya seperti sekarang kau meragukan janji yang sudah terikrar. Sudah tak guna lagi kau berucap tentang cintamu yang setia jika setiap hari keraguan masih bermain manis di benakmu. Bukankah itu percuma dan hanya menyiksa diri?
Satu kisah pernah hilang dengan dia Menghancurkan tanpa ampun Menyakitkan tanpa hati Semuanya bermula dari ketidakjujuran
Sekarang di sini ada kau Terlelap dalam pelukku dengan lugumu Hariku sudah kau isi dengan kisah yang penuh kasih Penuh canda riang kadang cemburu Tak ada yang tak sempurna Semuanya terlihat indah
Malam ini, diantara mimpimu Getir masa lalu kembali kuingat Terbayang jelas semua kisah masa lalu dulu Semua hanya bermula dari sebuah pesan pendek Terkirim untukmu dari seseorang yang asing bagiku Penuh romantisme yang melayangkan jiwa Tapi bagiku pahatan luka baru Di atas luka lama yang hampir mengering
Kau sempat menyangkalinya beberapa kali Tapi apalah guna bagiku Semua sudah jelas sekarang Bahwa aku harus meragukan kesetiaanmu Bahwa aku harus lebih pasti bertanya sekarang Jika cinta lain kau pelihara diam-diam
Jujur saja, saya termasuk orang yang tidak pernah tahu harus berbuat apa saat valentine. Setiap tahun, valentine adalah hari yang biasa saja bagi saya. Tak ada yang istimewa.
Namun kali ini, dalam kesendirian saya ingin membuat Valentine kali ini menjadi sedikit istimewa dengan postingan kumpulan puisi saya. Saya tak pernah memberi judul pada puisi ini. Karena sebenarnya puisi ini saya sudah lama saya buat dan sudah ada yang pernah saya posting di blog ini. Puisi ini saya buat saat di tangan saya tak ada pena dan kertas, sehingga inspirasi yang datang terpaksa saya tuangkan ke dalam hp butut saya. Dan karena kapasitas hp yang kecil sehingga saya pun menulis dengan seadanya. Puisi ini pun bisa di kirim sebagai sebagai hadiah valentine, bisa berupa sms valentine ataupun kata-katanya bisa di tulis di kartu ucapan Valentine.
Tapi saya hanya ingin bilang, bahwa tidak semua puisi di sini untuk valentine, karena sebagian adalah puisi tentang kekecewaan.
Selamat Menikmati bacaan anda kali ini dan Selamat Valentine 2009